![]() |
foto : AFP |
Arab Saudi memperkenalkan Rute Makkah di Indonesia pada musim haji
tahun 2018. Meski demikian, inisiatif tersebut baru dapat dinikmati
jamaah haji yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Jakarta.
Malaysia
menjadi negara pertama yang mencobanya pada musim haji tahun 2017 lalu. Uji
coba hanya dilakukan pada sebagian jamaah. Sedangkan seluruh jamaah
Malaysia menikmatinya tahun ini. Arab Saudi secara resmi meluncurkannya
di Malaysia pada Selasa (17/6) 2018 lalu.
Rute Makkah memungkinkan jamaah mendapatkan manfaat pre-clearance
dari imigrasi dan layanan lain yang akan memfasilitasi perjalanan
mereka untuk melakukan ibadah haji. Jamaah memproses keimigrasian
kedatangan di Arab Saudi di bandara keberangkatan.
Kasubdit
Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler Kementerian Agama Nasrullah Jasam
mengatakan inisiatif ini baru uji coba di Indonesia. Sehingga berlaku
hanya untuk jamaah yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta saja.
Menurutnya,
kebijakan tersebut membutuhkan alat, sarana prasarana dan sumber daya
manusia yang tidak sedikit sehingga belum bisa diberlakukan serentak.
Selain itu, butuh koordinasi dengan bandara untuk menyediakan akomodasi
yang diperlukan, seperti ruang tunggu jamaah yang luas.
Sementara
di bandara daerah belum dapat menyesuaikan kebutuhan tersebut, apalagi
dengan jadwal keberangkatan yang padat. Mekanisme ini butuh ruang tunggu
dan waktu lebih leluasa. Meski demikian, pelayanan akan dikembangkan
karena secara umum jalur cepat sangat memudahkan proses transfer jamaah.
Proses
imigrasi yang seharusnya dilakukan di Arab Saudi jadi dipindahkan ke
bandara di Indonesia, sehingga saat tiba di bandara Jeddah atau Madinah
nanti mereka langsung masuk jalur cepat menuju bus, tidak melalui
imigrasi dan bea cukai lagi.
Nasrullah
mengatakan jamaah yang mendapatkan fasilitas uji coba ini adalah jamaah
dari Jawa Barat, Jakarta, Lampung dan Banten. Jumlahnya kurang lebih 60
ribu orang. Kedepannya, diharapkan inisiatif program tersebut dapat
terus berkembang.
Menurut pejabat Saudi, jamaah hanya butuh 15
menit untuk memproses kedatangan satu kelompok terdiri dari 500 orang.
Rute Makkah adalah salah satu inisiatif dari Program Transformasi
Nasional (NTP) 2020 yang sedang dilaksanakan sebagai bagian dari Visi
Saudi 2030 untuk meningkatkan layanan bagi jamaah haji.
Proses ini di bawah pengawasan tim Saudi yang dipimpin Kementerian
Dalam Negeri. Layanan Rute Makkah telah dilaksanakan selama musim haji
terakhir pada 1438 H (2017) pada sebagian jamaah Malaysia dan berlaku
untuk semua jamaah Malaysia pada tahun 1439 H (2018).
Keputusan
memulai layanan di Malaysia dan Indonesia adalah hasil permintaan dari
sejumlah besar jamaah kedua negara. Menurut pejabat Saudi, layanan ini
akan diperluas mencakup jamaah dari negara-negara tambahan di
tahun-tahun mendatang.
Rute Makkah termasuk penerbitan visa, penyelesaian bea cukai dan
prosedur paspor, memastikan kepatuhan dengan persyaratan kesehatan,
serta menyortir bagasi sesuai dengan transportasi dan pengaturan
akomodasi di Arab Saudi. Jamaah menyelesaikan prosedur ini sebelum
keberangkatan sehingga sangat memudahkan proses kedatangan di Saudi.
Layanan
ini memungkinkan mereka langsung menuju ke akomodasi di Makkah dan
Madinah tanpa berurusan dengan prosedur kedatangan yang memakan waktu.
Bagasi ditangani oleh agen layanan yang mengangkut bagasi langsung ke
tempat tinggal jamaah
Sumber Republika
0 komentar:
Posting Komentar